Keloid dapat tumbuh pada bekas luka di area tubuh manapun, namun biasanya
terbentuk di dada, bahu, dan area kepala. Keloid umumnya dialami oleh mereka
yang memiliki kulit lebih gelap, meski begitu bukan berarti mereka yang
berkulit lebih cerah tidak bisa mengalami pembentukan keloid. Keloid juga lebih
sering muncul pada orang berusia di antara 10 hingga 30 tahun.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1_cNYaqfKz5Rjde7uki4kruNY_fkgNO2y_K9Js3N6Iqxwkzfxvn0c0Gu7sVCSWkIu9AmHy7D0mOm2mamJvEp1Awnb8sBNIxpQ5KuESUwqUw0TpQYRYQQ0Z5lqPjwvzA7xeAnNdwTCIVA/s200/kaleoid.png)
Pada beberapa orang, keloid bahkan muncul pada luka kecil seperti jerawat
pecah dan luka bekas suntik vaksinasi. Jika Anda memiliki faktor risiko
keturunan, disarankan untuk tidak melakukan tindik, tattoo, atau melakukan
prosedur operasi jika kondisinya tidak terlalu mendesak.
Cara menghilangkan keloid
Keloid bersifat jinak. Akan tetapi, pertumbuhan keloid yang tidak
terkontrol dapat menjadi tanda keganasan. Meski tidak berbahaya, keloid mungkin
terasa gatal dan bisa menjadi iritasi. Terutama jika keloid mengalami gesekan
dengan pakaian. Saat terpapar matahari, warna keloid bisa menggelap dan
sifatnya permanen.
Bentuknya yang menganggu membuat banyak orang ingin menghilangkannya.
Cobalah untuk melakukan beberapa cara menghilangkan keloid di bawah ini.
Baca Juga :
Hidup Sehat | Mata | Kolesterol | Jantung | Kecantikan |
Operasi
Jika Anda memilih operasi sebagai cara menghilangkan keloid, dokter akan
melakukan operasi untuk memotong keloid tersebut. Cara yang satu ini memiliki
risiko timbul keloid lainnya yang lebih besar pada luka operasi. Untuk
meminimalkan risiko tersebut, dokter dapat mengombinasikan operasi dengan
tindakan lain, misalnya dengan radiasi atau penyuntikan steroid pada bekas
luka.
Suntikan kortikosteroid pada keloid
Cara menghilangkan keloid dengan suntikan kortisokosteroid tergolong
aman, tetapi cukup sakit. Suntikan kortikosteroid akan diberikan pada bagian
keloid secara rutin satu atau dua bulan sekali, hingga bagian keloid mengempis.
Meski begitu, suntikan ini bisa membuat bagian keloid yang sudah mengempis
menyisakan warna kemerahan karena merangsang bagian pembuluh darah di area
permukaan kulit. Selain itu, jika suntikan ini sudah mencapai hasil yang
maksimal, bekas luka pada kulit biasanya tetap terlihat berbeda dengan bagian
kulit lainnya.
Cryotherapy
Cara yang satu ini dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair yang akan
membekukan keloid. Prosedur ini bisa mengempiskan keloid, tapi biasanya akan
meninggalkan bekas luka berwarna gelap pada permukaan kulit.
Laser
Laser dapat membantu meratakan keloid dan membuat warna merahnya menjadi
lebih pudar. Namun, metode ini termasuk mahal dan perlu dilakukan beberapa
kali.
Silikon Gel
Cara ini menggunakan gel silikon yang dibalutkan pada bagian kulit yang
ditumbuhi keloid. Hasil dapat bervariasi pada tiap penderita dan penggunaannya
harus dilakukan selama beberapa bulan.
Suntikan Fluorouracil
Suntikan kemoterapi ini cukup sering digunakan untuk mengatasi keloid.
Fluorouracil dapat disuntikkan dengan steroid atau tanpa steroid.
Interferon
Intereferon sendiri sebenarnya adalah protein yang secara alami
diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan bakteri atau
virus. Meski dapat mengempiskan keloid, sampai saat ini masih belum jelas
apakah metode ini dapat memberikan hasil yang permanen atau tidak.
Radiasi
Cara menghilangkan keloid dengan radiasi sebaiknya dijadikan pilihan
terakhir. Hal ini karena radiasi dikhawatirkan dapat memicu kanker.
0 comments:
Post a Comment