Sesak napas sendiri adalah kondisi ketika Anda kesulitan dalam
bernapas atau tidak cukup mendapat asupan udara. Ada beberapa penyebab yang
memungkinkan Anda sesak napas. Ingin tahu apa saja penyebabnya?
Seseorang mengalami sesak napas bisa karena faktor obesitas,
berolahraga terlalu berat, berada di tempat dengan suhu ekstrem, atau berada di
daerah dengan ketinggian tertentu. Namun jika sesak napas disebabkan oleh
gangguan kesehatan, maka kondisi yang bisa menyebabkannya adalah:
- Pilek
- Alergi
- Asma.
- Anemia
- Kehamilan.
- Sinusitis
- Tuberkulosis
- Tekanan darah rendah.
- Patah tulang rusuk.
- Keracunan karbon monoksida.
- Pneumonia (paru-paru basah).
- Kanker paru-paru.
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Gangguan pada jantung seperti gagal jantung, serangan jantung, atau aritmia jantung.
Dari kondisi yang telah disebutkan di atas, penyebab umum yang kerap
memicu kondisi sesak napas adalah asma, penyakit yang berhubungan dengan
paru-paru dan jantung. Sesak napas yang disebabkan oleh kondisi tersebut
biasanya berlangsung dalam jangka panjang atau disebut juga dengan istilah
kronik.
Sesak napas juga kerap dialami oleh penderita sakit maag. Pada kondisi
tertentu, sesak napas perlu diwaspadai karena bisa merupakan salah satu gejala
serangan jantung. Demikian juga sesak napas pada anak, jangan dianggap remeh,
karena bisa jadi keluhan tersebut merupakan pertanda penyakit serius.
Baca Juga :
Hidup Sehat | Mata | Kolesterol | Jantung | Kecantikan |
Untuk mengetahui penyebab sesak napas yang Anda rasakan, sebaiknya
memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Biasanya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga.
Pemeriksaan fisik dan berbagai tes juga akan dilakukan, contohnya tes
darah, foto Rontgen, dan tes pernapasan spirometri. Pemeriksaan darah digunakan
untuk menilai kesehatan secara umum. Sedangkan foto Rontgen, atau jika perlu
CT-scan, dilakukan untuk mengetahui gambaran kondisi paru-paru, jantung, dan
tulang. Pada tes pernapasan spirometri akan diketahui berapa banyak udara yang
bisa Anda embuskan dan seberapa cepat Anda mengembuskannya.
Tes alergi juga mungkin bisa membantu dokter mengetahui penyebab sesak
napas. Seperti yang disebutkan di atas, penyebab sesak napas paling umum adalah
asma, tapi pemicu terbesar asma adalah alergi.
Mengetahui penyebab pasti mengapa Anda sesak napas sangat penting,
karena hasilnya akan dijadikan patokan untuk menangani sesak napas secara
efektif.
Penanganan sesak napas tidak selalu sama, tergantung dari penyebabnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan diagnosis yang tepat mengenai penyebab sesak napas.
Berikut penanganan sesak napas berdasarkan penyebabnya:
Jika Anda mengalami sesak napas karena asma atau alergi, maka yang
perlu Anda lakukan adalah menghindari unsur-unsur pemicu, seperti debu, asap
rokok, polusi udara, bulu hewan peliharaan, atau serbuk sari. Jaga selalu
kebersihan rumah agar terbebas dari debu, kutu, atau tungau.
Mengonsumsi obat-obatan, seperti dekongestan dan antihistamin, juga
bisa Anda lakukan untuk menangani sesak napas akibat alergi. Kedua obat ini
bisa memperlancar proses menghirup udara. Jika alergi Anda sudah parah,
kemungkinan akan diberikan obat kortikosteroid hirup. Obat hirup ini juga bisa
diberikan pada penderita sinusitis.
Penderita asma juga bisa ditangani dengan obat-obatan yang dihirup
atau diminum. Tujuannya membantu meringankan atau mencegah terganggunya jalan
napas dan produksi lendir yang berlebihan. Jika Anda menggunakan obat hirup,
selalu pastikan pasokannya memadai dan alatnya bekerja dengan baik, bila
sewaktu-waktu dibutuhkan pada saat terjadi serangan asma.
Berhenti merokok bisa melancarkan pernapasan Anda. Di samping itu,
dengan berhenti merokok, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya berbagai
penyakit serius, seperti penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan kanker.
Menjalani diet bisa dilakukan jika Anda mengalami sesak napas karena
obesitas. Dengan menurunkan berat badan ke tingkat yang sehat, pernapasan bisa
lebih lega.
Untuk menghindari sesak napas pada saat berada di tempat yang tinggi,
hindarilah melakukan aktivitas berat ketika berada di tempat dengan ketinggian
lebih dari 1500 meter.
Bagi Anda yang mengalami sesak napas akibat penyakit serius, mungkin
harus menjalani perawatan atau mengonsumsi obat-obatan tertentu dari dokter.
Konsultasikan kepada dokter mengenai pengobatan apa yang tepat untuk kondisi
Anda.
Jika Anda mengalami sesak napas diiringi demam tinggi, menggigil,
batuk, bengkak di kaki, warna bibir menjadi biru, atau sesak napas yang kian
memburuk, kunjungi dokter secepatnya.
0 comments:
Post a Comment