Stroke ringan dalam bahasa medis
disebut juga serangan iskemik transien (sesaat) atau Transient Ischaemic Attack
(TIA). Kondisi ini memiliki pengertian yang sama dengan stroke, yaitu adanya
hambatan aliran darah ke otak. Stroke ringan terjadi karena adanya endapan
kolesterol yang mengandung lemak, dikenal dengan istilah plak (aterosklerosi),
di dalam arteri yang menghantarkan oksigen dan nutrisi ke otak.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1DAvRiPRBmAhSe0f9HEe4EcRZCnX2jOq56nSI9ImLRxKJuFPYrG9QHz4I-3P96Ixa6bcWhT1OGIiCjAG0ZOsNHGX2UJDNfrmQldF-jftsMNmC3EpcWB83WXd-Sj_4gm5OxFPqW6WuEFw/s200/stroke4.png)
Gejala stroke ringan yang perlu Anda ketahui di antaranya adalah:
Mengalami kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh seperti wajah, lengan,
atau kaki.
Cara berbicara menjadi kacau, cadel dan tidak jelas, serta kesulitan
memahami kata-kata orang lain.
Akan mengalami pandangan yang kabur, bahkan kebutaan pada salah satu atau
kedua mata.
Pusing serta kehilangan keseimbangan.
Pencegahan stroke ringan yang perlu Anda ketahui terlepas dari faktor
usia atau adanya riwayat keluarga adalah :
Baca Juga :
Hidup Sehat | Mata | Kolesterol | Jantung | Kecantikan |
Tekanan darah tinggi merupakan faktor terbesar yang meningkatkan risiko
seseorang mengalami stroke jika tidak dikontrol. Anda perlu menjaga tekanan
darah kurang dari 120/80. Hipertensi bisa diturunkan dengan cara mengurangi
konsumsi garam dalam makanan, hindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi
dan jangan lupa makan buah serta sayuran. Melakukan aktivitas fisik sekitar 30
menit setiap harinya dan berhenti merokok juga sangat dianjurkan. Disarankan pula untuk mengonsumsi ikan yang
mengandung asam lemak omega 3 setidaknya dua kali seminggu.
Obesitas yang juga terkait dengan tekanan darah tinggi dan diabetes juga
akan meningkatkan peluang Anda mengalami stroke. Bagi yang sudah mengalami
obesitas atau baru sekedar kelebihan berat badan, disarankan untuk menurunkan
setidaknya 5 kg untuk mengurangi risiko terkena penyakit stroke.
Olahraga mempunyai peranan terpenting untuk menurunkan berat badan dan
tekanan darah. Berlatihlah dengan intensitas sedang setidaknya lima kali
seminggu bisa menurunkan risiko terkena stroke. Lakukan hal-hal kecil seperti
berjalan-jalan, mendaftar klub kebugaran agar bisa rutin berolahraga, atau
memilih naik tangga bukan lift untuk mengawali hidup Anda yang lebih sehat.
Gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan mengakibatkan
gumpalan di dalamnya. Penting bagi sekali bagi Anda untuk selalu menjaga kadar
gula darah. Kadar gula darah sendiri dapat dikendalikan melalui diet, olahraga,
dan obat-obatan yang sudah direkomendasikan oleh dokter
Merokok dapat meningkatkan risiko stroke karena membuat darah Anda
mengental dan meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri. Berhenti merokok
adalah salah satu cara perubahan gaya hidup agar dapat mengurangi risiko
stroke.
Stroke ringan adalah kondisi medis yang memerlukan perawatan segera. Di
rumah sakit, dokter akan menjalankan beberapa tes untuk mendiagnosis, seperti
USG Doppler karotis, MRI, dan CT scan. Dokter mungkin akan merekomendasikan
ekokardiogram jika diduga ada gangguan pada jantung. Diagnosis ini penting agar
dokter dapat menentukan pencegahan terhadap serangan stroke di waktu yang akan
datang.
Saat mengalami gejala stroke ringan Anda dapat menerapkan sistem FAST
agar bisa mengetahui gejala dan
bertindak cepat dalam melakukan pertolongan. Sistem tersebut terdiri
dari ada tidaknya Face di mana salah satu sisi wajah Anda turun; Arms ketika
Anda mengangkat kedua tangan yang satu akan turun kembali dengan sendirinya;
Speech suara terdengar cadel; dan Time di mana Anda harus segera mencari
bantuan.
0 comments:
Post a Comment