Menjaga keseimbangan kadar garam, mineral, cairan, dan asam darah
dalam tubuh.
Menghasilkan eritropoetin, yaitu hormon yang berfungsi dalam
pembentukan sel darah merah.
Menghasilkan renin, yaitu enzim yang membantu mengatur tekanan darah.
Menghasilkan senyawa aktif dari vitamin D untuk menjaga kesehatan
tulang.
Ketika fungsi ginjal terganggu, zat sisa limbah tubuh dan cairan yang
menumpuk di dalam tubuh akan menyebabkan gejala berupa pembengkakan pada
pergelangan kaki, mual, muntah, lemas, dan sesak napas.
Penyakit ginjal dapat dipicu oleh kondisi lainnya, misalnya karena
diabetes dan tekanan darah tinggi. Artinya, seseorang berisiko mengalami gangguan
ginjal jika mengalami diabetes, tekanan darah tinggi, atau memiliki riwayat
penyakit ginjal dalam keluarga.
Beberapa jenis, antara lain:
Infeksi ginjal. Infeksi ginjal terjadi bila bakteri dari kandung kemih
menyebar naik menuju ke salah satu atau kedua ginjal. Kondisi ini muncul akibat
dari komplikasi infeksi saluran kemih.
Batu ginjal. Garam dan mineral yang seharusnya disaring oleh ginjal
tetapi malah mengeras dan tertimbun dalam ginjal sehingga terbentuk batu
ginjal. Hal ini biasanya terjadi karena urine yang terlalu pekat, sehingga
garam dan mineral mengkristal.
Penyakit ginjal polikistik. Merupakan penyakit keturunan berupa
munculnya kista (kantong berisi cairan) yang berkelompok di dalam ginjal.
Penyakit ginjal polikistik tidak ganas, namun dapat mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal. Selain terjadi di ginjal, kista pada ginjal polikistik juga bisa
muncul di organ hati atau bagian lain dalam tubuh.
Baca Juga :
Hidup Sehat | Mata | Kolesterol | Jantung | Kecantikan |
Gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut adalah kondisi dimana ginjal
tidak dapat berfungsi normal secara tiba-tiba. Jika tidak segera ditangani,
kondisi ini bisa menyebabkan menumpuknya garam dan zat kimia lainnya di dalam
tubuh dan memengaruhi fungsi organ tubuh lainnya.
Penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal
kronis yaitu penurunan fungsi ginjal yang menetap selama tiga bulan. Kondisi
ini ditandai beberapa gejala, seperti sesak napas, mual, dan kelelahan. Namun
kondisi ini tidak dirasakan oleh pasien bila masih stadium 1-3. Oleh karena itu,
banyak orang tidak menyadari sedang mengalami kondisi ini hingga mencapai
stadium lanjutan.
Gejala penyakit ginjal tergantung dari jenis penyakitnya dan apakah
penyakit tersebut mengakibatkan penurunan fungsi ginjal. Beberapa gejala
penurunan fungsi ginjal dan gejala penyakit ginjal secara spesifik, antara
lain:
Terjadi pembengkakan di pergelangan kaki dan sekitar mata.
Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Volume urine dan frekuensi buang air kecil berkurang.
Urine berbusa.
Merasa lelah dan sesak napas.
Kulit kering dan terasa gatal.
Terjadi kram otot, terutama di tungkai.
Susah tidur.
Tekanan darah tinggi.
Gangguan irama jantung.
Penurunan kesadaran.
Pada gagal ginjal akut dapat terlihat tanda dehidrasi.
Nyeri punggung bawah dan urine bercampur darah dapat terjadi pada
penderita batu ginjal, penyakit ginjal polikistik, dan infeksi ginjal.
Pada penderita infeksi ginjal dan batu ginjal dapat timbul keluhan
demam dan menggigil.
Anak-anak yang mengalami penyakit ginjal akan mudah mengantuk, tidak
bertenaga, kehilangan nafsu makan, dan pertumbuhannya terhambat.
Untuk mendeteksi adanya gangguan pada ginjal, dokter dapat melakukan
berbagai pemeriksaan penunjang, yaitu:
Tes urine. Dilakukan untuk mengetahui kadar albumin dalam urine.
Albumin merupakan salah satu jenis protein yang seharusnya terkandung di dalam
darah. Jika ada albumin di dalam urine, artinya ginjal tidak berfungsi dengan
baik dan secara tidak langsung kadar albumin dalam darah akan menurun. Analisis
dan kultur kuman dari urin juga dapat dilakukan, untuk mengetahui adanya
infeksi saluran kemih dan kuman penyebab infeksi tersebut.
Tes darah. Dilakukan untuk memeriksa kadar kreatinin, yaitu sebuah zat
yang berasal dari jaringan otot. Jika mengalami kerusakan, ginjal tidak bisa
membuang kreatinin dari dalam darah. Melalui tes darah, dokter juga akan
mengetahui laju filtrasi glomerulus (GFR) pasien. Hasil pemeriksaan GFR akan
menunjukkan fungsi dan kondisi ginjal pasien. Selain fungsi ginjal, tes darah
dapat melihat Hb yang menurun karena produksi sel darah merah yang menurun.
ReplyDeletemari bergabung dengan kami di ionqq^^com