Tuesday, March 26, 2019

Seputar Penyakit Ginjal

Gangguan pada ginjal akan memengaruhi kinerja tubuh dalam mencuci darah, yaitu menyaring limbah tubuh dan cairan berlebih yang akan menjadi urine. Secara lebih spesifik, ginjal memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

Menyaring limbah tubuh (termasuk zat kimia, obat-obatan, dan makanan) dalam darah.
Menjaga keseimbangan kadar garam, mineral, cairan, dan asam darah dalam tubuh.
Menghasilkan eritropoetin, yaitu hormon yang berfungsi dalam pembentukan sel darah merah.
Menghasilkan renin, yaitu enzim yang membantu mengatur tekanan darah.
Menghasilkan senyawa aktif dari vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.

Ketika fungsi ginjal terganggu, zat sisa limbah tubuh dan cairan yang menumpuk di dalam tubuh akan menyebabkan gejala berupa pembengkakan pada pergelangan kaki, mual, muntah, lemas, dan sesak napas.

Penyakit ginjal dapat dipicu oleh kondisi lainnya, misalnya karena diabetes dan tekanan darah tinggi. Artinya, seseorang berisiko mengalami gangguan ginjal jika mengalami diabetes, tekanan darah tinggi, atau memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga.

Beberapa jenis, antara lain:

Infeksi ginjal. Infeksi ginjal terjadi bila bakteri dari kandung kemih menyebar naik menuju ke salah satu atau kedua ginjal. Kondisi ini muncul akibat dari komplikasi infeksi saluran kemih.

Batu ginjal. Garam dan mineral yang seharusnya disaring oleh ginjal tetapi malah mengeras dan tertimbun dalam ginjal sehingga terbentuk batu ginjal. Hal ini biasanya terjadi karena urine yang terlalu pekat, sehingga garam dan mineral mengkristal.

Penyakit ginjal polikistik. Merupakan penyakit keturunan berupa munculnya kista (kantong berisi cairan) yang berkelompok di dalam ginjal. Penyakit ginjal polikistik tidak ganas, namun dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal. Selain terjadi di ginjal, kista pada ginjal polikistik juga bisa muncul di organ hati atau bagian lain dalam tubuh.

Baca Juga : 
Diet | Bayi | Kulit | Kehamilan | Umum

Gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut adalah kondisi dimana ginjal tidak dapat berfungsi normal secara tiba-tiba. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan menumpuknya garam dan zat kimia lainnya di dalam tubuh dan memengaruhi fungsi organ tubuh lainnya.

Penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal kronis yaitu penurunan fungsi ginjal yang menetap selama tiga bulan. Kondisi ini ditandai beberapa gejala, seperti sesak napas, mual, dan kelelahan. Namun kondisi ini tidak dirasakan oleh pasien bila masih stadium 1-3. Oleh karena itu, banyak orang tidak menyadari sedang mengalami kondisi ini hingga mencapai stadium lanjutan.

Gejala penyakit ginjal tergantung dari jenis penyakitnya dan apakah penyakit tersebut mengakibatkan penurunan fungsi ginjal. Beberapa gejala penurunan fungsi ginjal dan gejala penyakit ginjal secara spesifik, antara lain:

Terjadi pembengkakan di pergelangan kaki dan sekitar mata.
Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Volume urine dan frekuensi buang air kecil berkurang.
Urine berbusa.
Merasa lelah dan sesak napas.
Kulit kering dan terasa gatal.
Terjadi kram otot, terutama di tungkai.
Susah tidur.
Tekanan darah tinggi.
Gangguan irama jantung.
Penurunan kesadaran.
Pada gagal ginjal akut dapat terlihat tanda dehidrasi.
Nyeri punggung bawah dan urine bercampur darah dapat terjadi pada penderita batu ginjal, penyakit ginjal polikistik, dan infeksi ginjal.

Pada penderita infeksi ginjal dan batu ginjal dapat timbul keluhan demam dan menggigil.
Anak-anak yang mengalami penyakit ginjal akan mudah mengantuk, tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, dan pertumbuhannya terhambat.

Untuk mendeteksi adanya gangguan pada ginjal, dokter dapat melakukan berbagai pemeriksaan penunjang, yaitu:

Tes urine. Dilakukan untuk mengetahui kadar albumin dalam urine. Albumin merupakan salah satu jenis protein yang seharusnya terkandung di dalam darah. Jika ada albumin di dalam urine, artinya ginjal tidak berfungsi dengan baik dan secara tidak langsung kadar albumin dalam darah akan menurun. Analisis dan kultur kuman dari urin juga dapat dilakukan, untuk mengetahui adanya infeksi saluran kemih dan kuman penyebab infeksi tersebut.

Tes darah. Dilakukan untuk memeriksa kadar kreatinin, yaitu sebuah zat yang berasal dari jaringan otot. Jika mengalami kerusakan, ginjal tidak bisa membuang kreatinin dari dalam darah. Melalui tes darah, dokter juga akan mengetahui laju filtrasi glomerulus (GFR) pasien. Hasil pemeriksaan GFR akan menunjukkan fungsi dan kondisi ginjal pasien. Selain fungsi ginjal, tes darah dapat melihat Hb yang menurun karena produksi sel darah merah yang menurun.


1 comments:

Search This Blog

Powered by Blogger.

Kenapa Bulu Kuduk Merinding Saat Cuaca Dingin

Bulu kuduk Anda mungkin berdiri ketika merasa takut atau mendengar cerita horor yang menyeramkan. Namun, banyak orang yang juga mengalamin...