Kolesterol merupakan salah satu senyawa lemak (lipid) yang menyerupai
lilin. Sebagian besar kolesterol diproduksi di hati serta sebagian lainnya
didapatkan dari makanan. Kolesterol tinggi adalah kondisi di mana tingkat
kolesterol dalam darah melampaui kadar normal sehingga dapat berpengaruh buruk
bagi kesehatan. Fungsi kolesterol adalah turut memproduksi sel-sel sehat,
sejumlah hormon, atau vitamin D.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipK5hRi3kEcGn6GyHIqLKAptdjMfGHys95CFUe1m0yssxwirlYp2mjGhGlI54htG2loelziAx8aW-oj5Af1yfeEaV0IuI1G9qhDu7IgjfCV8vAIlubP6Nr23wHyWtG9eoO9X1tlNJbabM/s200/kolesterol+ytinggi.png)
Selain faktor genetik, kolesterol tinggi juga bisa terjadi karena
mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kolesterol atau kurang berolahraga.
Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein yang disebut
lipoprotein. Terdapat dua jenis lipoprotein, yaitu lipoprotein dengan kepadatan
rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat, dan lipoprotein dengan
kepadatan tinggi (HDL) yang
Kelebihan kolesterol bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan dengan
kandungan kolesterol tinggi atau karena kurang berolahraga. Namun, kondisi ini
juga bisa terjadi akibat faktor keturunan. biasa disebut dengan kolesterol
baik.
LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang
membutuhkan. Namun jika jumlah kolesterol melebihi kebutuhan, maka dapat
mengendap pada dinding pembuluh arteri dan menyebabkan penyakit. Sedangkan HDL
berfungsi mengangkut kolesterol kembali ke organ hati.
Di dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh
melalui kotoran. Kadar kolesterol dalam darah yang disarankan bisa bervariasi
pada masing-masing orang, tergantung risiko seseorang untuk mengalami
aterosklerosis.
Selain kolesterol LDL dan HDL, terdapat senyawa lipid lainnya yang
sering diperiksa bersama kolesterol, yaitu trigliserida. Trigliserida adalah
jenis lain dari senyawa lemak. Tubuh akan mengubah kalori yang tidak digunakan
menjadi trigliserida dan dilepaskan menjadi energi di antara waktu makan.
Baca Juga :
Hidup Sehat | Mata | Kolesterol | Jantung | Kecantikan |
Kadar trigliserida yang tersimpan dalam sel lemak akan semakin tinggi
jika kalori (karbohidrat dan lemak) yang tertimbun lebih banyak daripada kalori
yang terbakar. Belum diketahui secara jelas bagaimana kadar trigliserida tinggi
berperan menyebabkan arterosklerosis, yang meningkatkan risiko penyakit jantung
koroner atau stroke. Namun kadar trigliserida yang tinggi dapat menjadi tanda
pengendalian yang buruk terhadap penyakit diabetes tipe 2, hipotiroidisme,
penyakit hati, dan penyakit ginjal.
Kenaikan kadar trigliserida dalam tubuh seseorang juga dapat
disebabkan oleh faktor genetik, kegemukan, terlalu banyak mengonsumsi minuman
keras, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula atau lemak.
Kolesterol tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan
pembuluh darah arteri, karena penumpukan plak dan pengerasan dinding pembuluh
darah arteri yang disebut aterosklerosis. Seiring waktu, kondisi ini dapat
menyebabkan penyakit jantung koroner bila aterosklerosis terjadi di pembuluh
darah jantung.
Penyakit jantung koroner dapat ditandai dengan keluhan nyeri dada atau
angina, dan berisiko menyebabkan serangan jantung. Kondisi serupa dapat terjadi
pada pembuluh darah otak yang akan menyebabkan stroke, juga pada pembuluh darah
lainnya, seperti tungkai, lengan, serta perut, yang akan menyebabkan penyakit
arteri perifer. Selain masalah jantung dan pembuluh darah, kolesterol tinggi
juga dapat meningkatkan pembentukan kristal empedu yang bisa mengeras menjadi
penyakit batu empedu .
Mengingat risiko dari kolesterol tinggi, maka perlu dilakukan
pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah secara berkala. Pemeriksaan tersebut
dianjurkan, terutama bagi seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat
kolesterol tinggi atau penyakit jantung dan pembuluh darah, serta bagi
seseorang yang memiliki berat badan berlebih, hipertensi, atau diabetes.
0 comments:
Post a Comment