Friday, March 22, 2019

Mengenal Operasi Memancungkan Hidung

Komunikasi antara pasien dengan dokter bedah plastik sebelum melakukan operasi memancungkan hidung, berperan penting dalam menyamakan persepsi dan harapan hasil akhir yang diinginkan. Komunikasi yang baik juga dapat mencegah terjadinya komplikasi setelah operasi hidung.

Operasi hidung atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah rhinoplasty adalah segala tindakan pembedahan yang dilakukan pada daerah hidung, bukan hanya sebatas operasi untuk memancungkan hidung yang populer di kalangan masyarakat.

Artikel kali ini akan membahas mengenai persiapan, tindakan, perawatan, serta komplikasi dari operasi memancungkan hidung. Namun ada baiknya Anda mengenal dahulu berbagai jenis operasi hidung.

Salah satu tujuan seseorang melalukan operasi hidung adalah untuk mempercantik penampilan dan meningkatkan kepercayaan diri. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mempercantik hidung Anda adalah:

Operasi memancungkan hidung
Operasi yang dilakukan untuk menambah tinggi batang hidung dengan memasukkan silikon padat atau tulang rawan pada hidung. Rhinoplasty di Indonesia identik dengan operasi memancungkan hidung ini.

Baca Juga : 
Diet | Bayi | Kulit | Kehamilan | Umum

Operasi mengurangi tinggi batang hidung (nose reduction)
Operasi untuk mengurangi tinggi batang hidung dilakukan dengan cara memahat (mengurangi) tulang yang berlebih atau tulang yang menonjol.

Operasi cuping hidung
Operasi yang bertujuan untuk mengubah bentuk cuping hidung menjadi lebih sempit (kecil) atau lebih lebar (besar).

Operasi puncak hidung (nasal tip)
Operasi jenis ini akan mengubah bentuk puncak hidung.
Selain alasan estetik, operasi hidung juga dapat dilakukan setelah terjadi cedera hidung atau pada penyakit tertentu, misalnya tumor di hidung, untuk mengembalikan bentuk hidung dan memperbaiki fungsinya. Operasi hidung jenis ini dinamakan operasi rekonstruksi hidung.

Saat konsultasi awal, Anda akan ditanyakan bagaimana bentuk hidung yang diinginkan setelah operasi. Setelah itu, dokter akan melakukan evaluasi struktur hidung dan wajah Anda, serta menjelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi operasi, baik jenis tindakannya maupun hasilnya. Faktor-faktor ini meliputi bentuk tulang dan tulang rawan hidung, bentuk wajah, ketebalan kulit di sekitar hidung, usia, kebiasaan merokok, dan harapan pasien.

Setelah dicapai kesepakatan mengenai hasil yang diharapkan, dokter akan melakukan pengambilan foto dari berbagai posisi, yaitu dari posisi depan memperlihatkan seluruh wajah, posisi samping 45 derajat, posisi samping 90 derajat, dan posisi kepala mengadah ke atas.

Pastikan untuk memberitahu dokter jika Anda pernah melakukan operasi hidung atau mengalami cedera pada daerah hidung sebelumnya, walaupun hal itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Anda juga perlu memberitahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu.

Untuk operasi memancungkan hidung, dokter bedah plastik memiliki dua teknik sayatan. Yang pertama adalah sayatan tertutup, yaitu sayatan yang dilakukan di bagian dalam cuping hidung sehingga bekas operasinya tidak tampak dari luar. Lalu yang kedua adalah sayatan terbuka, yaitu sayatan yang dilakukan di bagian hidung yang tampak dari luar, tetapi pada posisi yang tidak mudah terlihat dan hasil akhirnya nanti akan tersamar.

Operasi pemancungan hidung dilakukan sebagai berikut:

Pasien berbaring dengan posisi telentang dan daerah yang dioperasi akan disterilkan dengan larutan khusus agar bebas dari kuman.

Lalu akan dipasang kain steril yang dilubangi bagian tengahnya. Lubang pada kain tersebut akan ditempati oleh hidung dan sisanya dapat menutupi seluruh wajah, sehingga mungkin akan membuat Anda sedikit tidak nyaman. Walaupun tidak nyaman, Anda tidak disarankan menyentuhnya, cukup sampaikan pada dokter apa yang Anda rasakan.

Dokter akan mulai menggambar desain sayatan pada daerah hidung dengan menggunakan tinta khusus.
Setelah itu, akan disuntikkan obat bius yang sekaligus mempunyai efek mengurangi perdarahan.

Biasanya operasi dilakukan dengan bius lokal, akan tetapi pada pasien yang tidak tahan dengan nyeri saat penyuntikan atau merasa takut, maka akan dilakukan pembiusan total, sehingga pasien akan dalam keadaan tidak sadar saat operasi dilakukan. Bila Anda memilih bius total, proses pembiusan akan dilakukan sejak awal tindakan. Bila Anda memilih bius lokal, dokter akan melakukan tes nyeri sebelum mulai menyayat daerah operasi sesuai desain.

Setelah menyayat, dokter akan membuat rongga pada daerah batang hidung, tepatnya di antara kulit dengan tulang hidung, sebagai tempat memasukkan implan silikon. Selain silikon, dapat juga dimasukkan tulang rawan yang diambil dari belakang telinga.

Setelah implan menempati rongga tersebut, sayatan operasi akan dijahit kembali. Plester berbentuk silang juga akan dipasang pada batang hidung, yang berfungsi untuk mencegah implan bergerak.
Setelah operasi selesai, Anda tinggal menunggu hasil dari proses memancungkan hidung ini.

Setelah efek obat bius hilang, Anda akan merasakan nyeri. Rasa nyeri ini akan berangsur-angsur hilang dalam waktu satu minggu setelah operasi. Selain nyeri, Anda juga akan sulit untuk bernapas dari hidung. Keluhan ini biasa terjadi akibat adanya gumpalan darah yang terbentuk selama operasi, dan akan hilang dalam waktu 1-2 minggu.

Anda juga akan mengalami pembengkakan dan memar di sekitar daerah operasi, termasuk kelopak mata bagian bawah. Pembengkakan ini akan mencapai puncaknya pada hari kedua atau ketiga setelah operasi, dan akan hilang dalam waktu 2-3 minggu.

Untuk  membantu proses penyembuhan, Anda disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:

Berikan kompres dingin pada daerah yang bengkak.
Cucilah wajah dengan sabun yang tidak mengiritasi kullit, misalnya sabun bayi.
Jangan dulu berolahraga setidaknya selama 2-3 minggu, karena olahraga berpotensi meningkatkan tekanan darah Anda.
Hindari sentuhan, tekanan, apalagi benturan pada daerah hidung, setidaknya selama 8 minggu.
Hindari paparan sinar matahari, dan gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 saat berpergian.
Hindari merokok, minum minuman beralkohol, dan mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin.
Hindari membuang ingus selama 1 minggu setelah operasi.
Komplikasi dari Operasi Memancungkan Hidung

Idealnya, hidung akan terlihat lebih baik dalam waktu 2-3 minggu, dan hasil akhirnya akan didapatkan 6 bulan hingga 1 tahun setelah operasi. Walaupun jarang, dalam proses pemulihan tersebut, pasien berisiko mengalami kondisi sebagai berikut:

Infeksi pada luka operasi. Untuk mencegahnya, sebisa mungkin hindari menyentuh daerah yang dioperasi, dalam 5 hari pertama.

Rasa kebas yang permanen. Kondisi ini terjadi akibat adanya saraf yang cedera.
Terbentuk jaringan parut atau bekas luka setelah operasi.
Terbentuknya lubang pada sekat antara lubang hidung.
Selain komplikasi yang bersifat medis, ada juga dampak psikologis akibat operasi memancungkan hidung. Hal ini disebabkan oleh perlakuan berbeda yang mungkin akan Anda dapatkan dari orang lain, atau bentuk hidung yang Anda idam-idamkan ternyata tidak cocok dengan wajah Anda. Oleh karena itu, diskusikan terlebih dahulu ekspektasi Anda dengan dokter bedah plastik, sebelum Anda memutuskan untuk menjalani operasi memancungkan hidung. Ini perlu, agar hasil akhirnya sesuai dengan tujuan awal, yaitu memperbaiki penampilan dan meningkatkan kepercayaan diri.

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

Kenapa Bulu Kuduk Merinding Saat Cuaca Dingin

Bulu kuduk Anda mungkin berdiri ketika merasa takut atau mendengar cerita horor yang menyeramkan. Namun, banyak orang yang juga mengalamin...