![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQQXzk7G7PMzILZUs5v6a6q7TNcwZ_U9IDMDLv9r0j9nrfuHDh02TYco3zhcUGYP1b4MTTJ0R2JwVd7P22KvRyYd4Bm5179IM_WpCMESA2KsqgAOoc3eQQzb3GO5qnbLk_cLTOr2xP0pg/s200/hidung.png)
Artikel kali ini akan membahas mengenai persiapan, tindakan,
perawatan, serta komplikasi dari operasi memancungkan hidung. Namun ada baiknya
Anda mengenal dahulu berbagai jenis operasi hidung.
Salah satu tujuan seseorang melalukan operasi hidung adalah untuk
mempercantik penampilan dan meningkatkan kepercayaan diri. Beberapa tindakan
yang dapat dilakukan untuk mempercantik hidung Anda adalah:
Operasi memancungkan hidung
Operasi yang dilakukan untuk menambah tinggi batang hidung dengan
memasukkan silikon padat atau tulang rawan pada hidung. Rhinoplasty di
Indonesia identik dengan operasi memancungkan hidung ini.
Baca Juga :
Hidup Sehat | Mata | Kolesterol | Jantung | Kecantikan |
Operasi mengurangi tinggi batang hidung (nose reduction)
Operasi untuk mengurangi tinggi batang hidung dilakukan dengan cara
memahat (mengurangi) tulang yang berlebih atau tulang yang menonjol.
Operasi cuping hidung
Operasi yang bertujuan untuk mengubah bentuk cuping hidung menjadi
lebih sempit (kecil) atau lebih lebar (besar).
Operasi puncak hidung (nasal tip)
Operasi jenis ini akan mengubah bentuk puncak hidung.
Selain alasan estetik, operasi hidung juga dapat dilakukan setelah
terjadi cedera hidung atau pada penyakit tertentu, misalnya tumor di hidung,
untuk mengembalikan bentuk hidung dan memperbaiki fungsinya. Operasi hidung
jenis ini dinamakan operasi rekonstruksi hidung.
Saat konsultasi awal, Anda akan ditanyakan bagaimana bentuk hidung
yang diinginkan setelah operasi. Setelah itu, dokter akan melakukan evaluasi
struktur hidung dan wajah Anda, serta menjelaskan faktor-faktor apa saja yang
dapat memengaruhi operasi, baik jenis tindakannya maupun hasilnya.
Faktor-faktor ini meliputi bentuk tulang dan tulang rawan hidung, bentuk wajah,
ketebalan kulit di sekitar hidung, usia, kebiasaan merokok, dan harapan pasien.
Setelah dicapai kesepakatan mengenai hasil yang diharapkan, dokter
akan melakukan pengambilan foto dari berbagai posisi, yaitu dari posisi depan
memperlihatkan seluruh wajah, posisi samping 45 derajat, posisi samping 90
derajat, dan posisi kepala mengadah ke atas.
Pastikan untuk memberitahu dokter jika Anda pernah melakukan operasi
hidung atau mengalami cedera pada daerah hidung sebelumnya, walaupun hal itu
sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Anda juga perlu memberitahu dokter jika
memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu.
Untuk operasi memancungkan hidung, dokter bedah plastik memiliki dua
teknik sayatan. Yang pertama adalah sayatan tertutup, yaitu sayatan yang
dilakukan di bagian dalam cuping hidung sehingga bekas operasinya tidak tampak
dari luar. Lalu yang kedua adalah sayatan terbuka, yaitu sayatan yang dilakukan
di bagian hidung yang tampak dari luar, tetapi pada posisi yang tidak mudah
terlihat dan hasil akhirnya nanti akan tersamar.
Operasi pemancungan hidung dilakukan sebagai berikut:
Pasien berbaring dengan posisi telentang dan daerah yang dioperasi
akan disterilkan dengan larutan khusus agar bebas dari kuman.
Lalu akan dipasang kain steril yang dilubangi bagian tengahnya. Lubang
pada kain tersebut akan ditempati oleh hidung dan sisanya dapat menutupi
seluruh wajah, sehingga mungkin akan membuat Anda sedikit tidak nyaman.
Walaupun tidak nyaman, Anda tidak disarankan menyentuhnya, cukup sampaikan pada
dokter apa yang Anda rasakan.
Dokter akan mulai menggambar desain sayatan pada daerah hidung dengan
menggunakan tinta khusus.
Setelah itu, akan disuntikkan obat bius yang sekaligus mempunyai efek
mengurangi perdarahan.
Biasanya operasi dilakukan dengan bius lokal, akan tetapi pada pasien
yang tidak tahan dengan nyeri saat penyuntikan atau merasa takut, maka akan
dilakukan pembiusan total, sehingga pasien akan dalam keadaan tidak sadar saat
operasi dilakukan. Bila Anda memilih bius total, proses pembiusan akan
dilakukan sejak awal tindakan. Bila Anda memilih bius lokal, dokter akan
melakukan tes nyeri sebelum mulai menyayat daerah operasi sesuai desain.
Setelah menyayat, dokter akan membuat rongga pada daerah batang
hidung, tepatnya di antara kulit dengan tulang hidung, sebagai tempat
memasukkan implan silikon. Selain silikon, dapat juga dimasukkan tulang rawan
yang diambil dari belakang telinga.
Setelah implan menempati rongga tersebut, sayatan operasi akan dijahit
kembali. Plester berbentuk silang juga akan dipasang pada batang hidung, yang
berfungsi untuk mencegah implan bergerak.
Setelah operasi selesai, Anda tinggal menunggu hasil dari proses
memancungkan hidung ini.
Setelah efek obat bius hilang, Anda akan merasakan nyeri. Rasa nyeri
ini akan berangsur-angsur hilang dalam waktu satu minggu setelah operasi.
Selain nyeri, Anda juga akan sulit untuk bernapas dari hidung. Keluhan ini
biasa terjadi akibat adanya gumpalan darah yang terbentuk selama operasi, dan
akan hilang dalam waktu 1-2 minggu.
Anda juga akan mengalami pembengkakan dan memar di sekitar daerah
operasi, termasuk kelopak mata bagian bawah. Pembengkakan ini akan mencapai
puncaknya pada hari kedua atau ketiga setelah operasi, dan akan hilang dalam
waktu 2-3 minggu.
Untuk membantu proses
penyembuhan, Anda disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:
Berikan kompres dingin pada daerah yang bengkak.
Cucilah wajah dengan sabun yang tidak mengiritasi kullit, misalnya
sabun bayi.
Jangan dulu berolahraga setidaknya selama 2-3 minggu, karena olahraga
berpotensi meningkatkan tekanan darah Anda.
Hindari sentuhan, tekanan, apalagi benturan pada daerah hidung,
setidaknya selama 8 minggu.
Hindari paparan sinar matahari, dan gunakan tabir surya dengan SPF
minimal 30 saat berpergian.
Hindari merokok, minum minuman beralkohol, dan mengonsumsi obat
pengencer darah seperti aspirin.
Hindari membuang ingus selama 1 minggu setelah operasi.
Komplikasi dari Operasi Memancungkan Hidung
Idealnya, hidung akan terlihat lebih baik dalam waktu 2-3 minggu, dan
hasil akhirnya akan didapatkan 6 bulan hingga 1 tahun setelah operasi. Walaupun
jarang, dalam proses pemulihan tersebut, pasien berisiko mengalami kondisi
sebagai berikut:
Infeksi pada luka operasi. Untuk mencegahnya, sebisa mungkin hindari
menyentuh daerah yang dioperasi, dalam 5 hari pertama.
Rasa kebas yang permanen. Kondisi ini terjadi akibat adanya saraf yang
cedera.
Terbentuk jaringan parut atau bekas luka setelah operasi.
Terbentuknya lubang pada sekat antara lubang hidung.
Selain komplikasi yang bersifat medis, ada juga dampak psikologis
akibat operasi memancungkan hidung. Hal ini disebabkan oleh perlakuan berbeda
yang mungkin akan Anda dapatkan dari orang lain, atau bentuk hidung yang Anda
idam-idamkan ternyata tidak cocok dengan wajah Anda. Oleh karena itu,
diskusikan terlebih dahulu ekspektasi Anda dengan dokter bedah plastik, sebelum
Anda memutuskan untuk menjalani operasi memancungkan hidung. Ini perlu, agar
hasil akhirnya sesuai dengan tujuan awal, yaitu memperbaiki penampilan dan
meningkatkan kepercayaan diri.
0 comments:
Post a Comment