Bentuk kepala bayi baru lahir belum sempurna karena pengaruh proses
kelahiran atau alat bantu persalinan (seperti forsep). Kepalanya membutuhkan
waktu untuk bisa berubah ke bentuk yang ideal.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKf1iMT1cIhGnmBYBRVUbykl56bFlqLODfsr6aPNvWgHlNiagEip77OZu1d7miYMFVHIeUiv3mhKN2IWquRuRwTpzExTGbrf6ciASLJCbknGVFaOoujUhwinu9T-0QngQhIF40VqnIzCQ/s200/bayi+tidur.png)
Inilah alasan kenapa bantal bentuk huruf U atau bantal apa pun tidak
baik untuk bayi:
Bantal berpotensi mengundang bahaya sesak napas atau tersedak.
Jika bantal robek, isi bantal bisa keluar. Jika sedikit saja isian
bantal keluar, lalu masuk ke mulut atau hidung bayi, menjadikan dirinya
berisiko mengalami tersedak.
Jika bayi diletakkan di tengah bantal berbentuk U, bayi akan kesulitan
untuk membalik atau memutar kepalanya ke salah satu sisi ketika dia gumoh atau
muntah. Kondisi ini berisiko membuat bayi tersedak oleh muntahannya sendiri.
Bantal juga dikaitkan dengan sindrom kematian mendadak pada bayi.
Disebut pula dengan SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome.
Bantal dan Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi
SIDS merupakan kematian tidak terjelaskan yang biasanya terjadi ketika
bayi sedang tidur. Meski bayi terlihat sehat, dia bisa mengalami SIDS. Fenomena
ini terutama terjadi pada bayi berusia kurang dari setahun. SIDS juga dikenal
sebagai kematian boks bayi karena bayi sering kali meninggal dalam boks mereka.
Walaupun penyebabnya belum diketahui secara pasti, SIDS dikaitkan
dengan abnormalitas pada porsi otak bayi yang mengontrol pernapasan dan
terbangun dari tidur. Teori lainnya mengungkapkan bahwa bayi dapat memiliki
risiko SIDS yang lebih tinggi bila tidur dengan posisi tengkurap, khususnya
bila bayi tidur di kasur yang lembut atau dengan seprai, bersama boneka mainan,
atau bahkan dengan bantal di dekat wajahnya.
Baca Juga :
Hidup Sehat | Mata | Kolesterol | Jantung | Kecantikan |
Sebuah teori menyatakan bahwa permukaan bantal yang lembut atau benda
di sekitarnya memungkinkan terciptanya sekat kecil di sekitar mulut bayi dan
menjebak hembusan napas. Sebagai akibatnya, bayi menghirup kembali hembusan
napasnya. Kadar oksigen di dalam tubuhnya kemudian akan menurun dan karbon
dioksida akan terakumulasi. Akhirnya, kekurangan oksigen dapat berkontribusi
terhadap SIDS.
Tips Menggunakan Bantal
Berikut adalah beberapa hal yang orang tua perlu perhatikan terkait
penggunaan bantal untuk bayi.
Jauhkan semua bantal dari keranjang bayi pada malam hari atau ketika
bayi sedang tidak diawasi.
Bantal boleh digunakan untuk bayi tidur siang dengan catatan bahwa
Anda turut mengawasi. Bila Anda tidak mengawasinya, lebih baik jauhkan bantal.
Jika bayi tertidur dengan bantalnya, perlahan-lahan ambil bantal
dengan lembut dan letakkan bayi di keranjangnya.
Pilih bantal dengan isian yang bersifat hipoalergenik atau rendah
risiko alergi.
Pilih bantal yang kecil dan kukuh dengan sarung yang halus.
Jangan menggunakan bantal yang dihias dengan kancing, manik-manik,
rumbai, atau dekorasi jahitan lainnya.
Dianjurkan untuk tidak menggunakan bantal yang terbuat dari bahan
poliester karena kain poliester dapat menyebabkan iritasi. Utamakan yang
berbahan kain katun.
Periksa secara rutin apakah kain bantal robek. Bila robek, singkirkan
bantal tersebut.
Bersihkan bantal secara rutin. Bantal dapat menjadi sarang kuman,
debu, keringat, sisa susu yang mengering, atau minyak bayi. Cuci bantal sesuai
dengan petunjuk perawatan dan pastikan benar-benar kering sebelum digunakan.
Jangan gunakan bantal jika Anda meletakkan bayi di dalam ayunan.
Jika bayi Anda memiliki ruam pada kulitnya dan terus berkembang,
periksakan dirinya ke dokter.
Jangan memberi makan bayi Anda saat dia sedang berbaring di atas
bantal. Suapi bayi dengan posisi seperti sedang menyusui.
Sebenarnya bayi berusia di bawah dua tahun tidak membutuhkan bantal
untuk membuatnya nyaman atau membantu kepalanya menjadi bundar sempurna. Anda
tidak perlu memaksakan menggunakan bantal untuk bayi. Di samping itu, jika bayi
Anda tidur bersama Anda, jangan lupa untuk menjauhkan semua bantal atau guling.
0 comments:
Post a Comment