Sebelum memikirkan makanan sehat untuk bayi Anda, perlu diperhatikan
pula faktor kesiapan bayi untuk menerima makanan padat. Waktu terbaik untuk
mengenalkan makanan padat pada bayi Anda adalah ketika ia sudah memiliki
kesiapan dan kemampuan untuk makan. Umumnya, tanda-tanda Si Kecil mulai siap makan,
akan muncul ketika usianya mencapai 4-6 bulan. Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI) merekomendasikan pemberian makanan padat pada bayi dimulai sejak usia 6
bulan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOVKPDqVfI7N5fxCUq15ix_oFNCkC11_qbIEeX5tvwHYn5pl_tKiuya6MuRDZoKcX9QxaUi22J-hGYbsM9CjBE4qN567bFUMSaU5ZNMgB2vT54likNhrWEJFJXcO-9niVGsQg4hy10LoQ/s200/bayi.png)
Proses tumbuh kembang pada setiap bayi berbeda, begitu juga dengan
kesiapan bayi dalam menerima makanan padat. Jadi, penting untuk memperhatikan
tanda-tanda bayi telah siap untuk mengonsumsi makanan padat.
bayi Anda, sudah nampak
tanda-tanda
Berat badannya sudah naik dua kali lipat dari bobot lahirnya.
Dia sudah bisa mengangkat leher dan kepalanya.
Dia mulai nampak tertarik dengan apa yang Anda makan, misalnya dengan
mencoba untuk meraih makanan dari piring Anda.
Terlihat kelaparan walau baru saja diberi susu.
Dia bisa menahan makanan di dalam mulut.
Jika Si Kecil sudah menampakkan tanda-tanda di atas, itu berarti dia
sudah siap diberi makanan padat.
Baca Juga :
Hidup Sehat | Mata | Kolesterol | Jantung | Kecantikan |
Makanan sehat untuk bayi berikut ini:
Sereal
Sereal yang terbuat dari satu jenis bijian-bijian dan sudah diberi
tambahan zat besi. Anda bisa mencampurkannya dengan ASI, susu formula, atau air
mineral. Menu tambahan ini bisa diberikan pada bayi berusia 6 bulan.
Yoghurt
Anda boleh memperkenalkan yogurt pada bayi berusia 6 bulan. Kandungan
kalsium dan vitamin D yang tinggi pada yoghurt bisa memberi efek baik bagi
perkembangan tulang dan giginya. Selain itu, Si Kecil juga jadi tidak mudah
sakit karena yoghurt bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya dan mendukung
kesehatan jantung serta otak. Pilih yoghurt rasa tawar tanpa tambahan gula.
Lalu, tambahkan pada buah-buahan yang dihaluskan seperti pisang, apel, atau
alpukat. Anda bisa juga memberi tambahan ASI atau susu formula untuk membuatnya
encer agar mudah ditelan olehnya.
Sayur dedaunan hijau gelap
Jenis makanan ini mengandung zat besi dan folat tinggi yang baik untuk
kesehatannya. Pilihan sayuran terbaik yang bisa Anda berikan kepada Si Kecil
yaitu bayam.
Brokoli
Selain kalsium, serat, dan folat yang baik bagi perkembangan tubuhnya,
brokoli juga diberkahi oleh kandungan sulfur. Kandungan ini bisa memberi rasa
unik di lidah yang bisa membuat bayi mengenal berbagai jenis rasa. Tidak hanya
itu, brokoli juga memiliki kandungan antikanker.
Kacang-kacangan
Makanan ini kaya akan protein dan serat. Kacang merupakan salah satu
sumber makanan yang sehat, namun hati-hati jika Si Kecil memiliki alergi
terhadap kacang.
Jeruk
Rasa dari buah yang kaya akan vitamin C dan zat antioksidan ini sangat
disukai oleh bayi. Anda bisa memberinya sebagai finger food (camilan).
Labu
Sayuran ini memiliki rasa manis yang alami dan bertekstur creamy
(lunak). Selain nikmat disantap, labu kaya akan vitamin A dan C.
Daging
Mungkin Anda berpikir bahwa daging tidak cocok untuk bayi karena
teksturnya yang keras. Namun, itu tergantung dari cara memasaknya. Memasak
daging yang tepat untuk bayi adalah dengan cara direbus dalam waktu lama agar
teksturnya empuk dan mudah dipotong kecil-kecil atau dihaluskan. Mengonsumsi
daging bagus untuk bayi karena mengandung protein, zinc, dan zat besi. Daging
sudah bisa diberikan pada bayi berusia 6–8 bulan ke atas.
Pada usia ini bayi tidak mengutamakan makanan yang memanjakan
lidahnya. Dia hanya makan untuk memenuhi kebutuhannya ketika lapar. Jadi,
hindari makanan yang mengandung banyak perasa tambahan, termasuk gula.
Menjauhkan Si Kecil dari makanan yang terlalu manis bisa membantu mencegahnya
dari kerusakan gigi. Untuk memberikan rasa manis, Anda bisa menambahkan ASI,
susu formula, atau buah-buahan pada makanannya.
Jangan pula memberinya terlalu banyak garam, karena garam tidak baik
bagi kesehatan ginjalnya.
Hindari memberinya jenis-jenis makanan seperti madu, kacang, telur
mentah atau setengah matang, jenis ikan laut yang diduga mengandung merkuri,
kerang-kerangan mentah, makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi, dan
makanan rendah lemak.
Dengan memberikan makanan sehat untuk bayi sesuai usia, Anda bisa
memiliki buah hati dengan tubuh yang prima. Jika Si Kecil bermasalah dalam
mengonsumsi makanan pendamping ASI, atau berat badannya tidak naik setelah
mencoba memberi asupan nutrisi tambahan.
0 comments:
Post a Comment